Senin, 22 Juli 2013

SAJAK-SAJAKKU

TAK KUTAHU LAGI


Tak kutahu lagi berapa lama aku dijerat waktu
Menjadi budak setiap kata pada setiap persinggahan
Bahkan hingga di sudut kamar yang sempit ini
Masih saja kucoba mencari ide-ide perlawanan
Kerapkali kubertemu dengan sebilah mata angin
Menerbangkanku hingga ufuk pagi tak menentu
Subuhku dirajam kegelapan semata

Lagi ku mencari-Mu di relief kulit ariku sendiri
Sambil jijik kubisikkan kebusukan hari esok
Setelah begitu tegar menghadapi bau apek hari kemarin
Dengan pesta-pesta seadanya, dengan arak dan serapah
Hingga tersisa di ujung sia-sia
Bentukku makin redup di ujung Subuh-Mu

Jika waktu-Mu adalah jadwal kehidupan
Mengapa aku masih diberi rupa?

2008





GERIMIS DI KOTA CIAMIS

Trotoar ini, telah kutandai sejak siang tadi
Agar kelak mengajakku menimba napas
Merangkum sore menjadi kenangan
Hingga lumat jalan ini pada malam nanti

Kenyataan terkadang sukar ditebak
Kehendak Tuhan-kah ketika setitik air jatuh
Kemudian disusul dengan titik-titik air lainnya
Menjadikan segala menjadi kuyup

Kuyup pulalah harapan jadinya
Seperti dinding kamar yang lembab
Merenungi sepi sepanjang malam
Atap adalah angka-angka waktu bergulir pelan

Kuyup pulalah luapan hatinya
Ketika tak sedetik pun sempat berucap
Padahal sempat diucapkannya janji
“Temui aku di gerbang depan hotel...!”

Kuyup pulalah gerimis hingga pagi
Sampai tak nampak lagi keriangan
Karena hati tak tergoyahkan lagi
“Sudahlah, besok mungkin masih tersisa janji...!”

2010




HARI INI

Masih juga aku merasa resah
Ketika kudapatkan sisa-sisa hari kemarin
Meski sudah kurubah tema perjalanan hari ini

Adalah sepenggal harap yang tak tuntas
Kuselesaikan menjadi sajak
Atau ungkapan lain yang sejenis

Misalnya tentang kepenatan
Dalam hitungan jari
Kemudian lenyap di ujung paling barat matahari

Setidaknya aku akan tahu
Bahwa kalimat pun dapat selesai
Pada tepi sebuah titik

Padahal pada titik itu sendiri
Masih tersisa celah-celah untuk bercermin
Merekam jejak masa lalu

Atau mengintip jejak berikutnya
Maka sengaja pula kusisakan harap
Untuk hari esok

(Sebab esok aku masih berharap ada...!)


2010

0 komentar:

Posting Komentar